ENKRIPSI,
DEKRIPSI DAN KRIPTOGRAFY
Pengertian
Enkripsi dan Dekripsi
Enkripsi yaitu suatu proses pengaman suatu data yang
disembunyikan atau proses konversi data ( plaintext ) menjadi bentuk yang
tidak dapat dibaca/ dimengerti. Enkripsi telah digunakan untuk
mengamankan komunikasi di berbagai negara, namun, hanya organisasi-organisasi
tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan
kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970an enkripsi
kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika
Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem
secara luas, seperti Internet, e-commerce, jaringan telepon bergerak dan ATM
pada bank.
Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan,
tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman,
terutama untuk memastikan integrasi dan autentikasi dari sebuah pesan. Untuk
menampilkan enkripsi dan kebalikannya dekripsi, digunakan algoritma yang
biasa disebut Cipher dengan menggunakan metode serangkaian langkah yang
terdefinisi yang diikuti sebagai prosedur. Alternatif lain ialah
Encipherment. Informasi yang asli disebuh sebagai plaintext, dan bentuk yang
sudah dienkripsi disebut sebagai chiphertext. Pesan chipertext berisi seluruh
informasi dari pesan plaintext, tetapi tidak dalam format yang didapat dibaca
manusia ataupun komputer tanpa menggunakan mekasnisme yang tepat untuk
melakukan dekripsi.Sedangkan Dekripsi yaitu kebalikan dari proses enkripsi
yaitu proses konversi data yang sudah dienkripsi ( ciphertext ) kembali
menjadi data aslinya ( Original Plaintext ) sehingga dapat dibaca/ dimengerti
kembali.
Ø Enkripsi Password
Password di Linux dibuat dengan
menggunakan metode tingkat lanjut dalam enkripsi, yakni DES (Data Encryption
Standard). Menurut Federal Processing Standards Publication 46-2, DES
didefinisikan sebagai sebuah algoritma matematika untuk menjalankan enkripsi
(enchypering) dan dekripsi (dechypering) informasi koding binary. Enkripsi
mengkonversikan data menjadi bentuk yang sulit ditebak, disebut chyper.
Proses dekripsi cypher mengkonversikan data kedalam bentuk aslinya, disebut
plain-text.
Enkripsi
dan dekripsi dilakukan tergantung pada kunci (key). Kunci ini dibuat
berdasarkan masukan dari user pada saat mengetikkan password terdiri dari
binary 64 digit. Jika password yang diketikkan kurang dari binary 64 digit,
maka DES akan menambahkannya secara otomatis. Dari binary 64 digit, 56
dipergunakan untuk enkripsi, dan 8 dipergunakan untuk cek
kesalahan (error checking).
Ø Enkripsi Komunikasi Data
Di dalam Internet (atau intranet) data yang dikirimkan
dari satu komputer ke komputer lainnya, pasti melewati komputer-komputer
lain. Ambil contoh, pada saat Anda memasukkan password untuk mengecek account
email di hotmail, data akan dikirim dalam bentuk teks biasa melewati beberapa
host sebelum akhirnya diterima oleh hotmail. Dari salah satu dari komputer
yang dilewati oleh data dipasangi program sniffer ?
Sniffer adalah program yang membaca dan menganalisa
setiap protokol yang melewati mesin di mana program tersebut diinstal. Secara
default, sebuah komputer dalam jaringan (workstation) hanya mendengarkan
dan merespon paket-paket yang dikirimkan kepada mereka. Namun demikian, kartu
jaringan (network card) dapat diset oleh beberapa program tertentu,
sehingga dapat memonitor dan menangkap semua lalu lintas jaringan yang lewat
tanpa peduli kepada siapa paket tersebut dikirimkan.
Ø SSL (Secure Socket Layer)
SSL merupakan salah satu metode enkripsi dalam komunikasi
data yang dibuat oleh Netscape Communication Corporation. SSL adalah Protokol
berlapis. Dalam tiap lapisannya, sebuah data terdiri dari panjang, deskripsi
dan isi. SSL mengambil data untuk dikirimkan, dipecahkan kedalam blok-blok
yang teratur, kemudian dikompres jika perlu, menerapkan MAC, dienkripsi, dan
hasilnya dikirimkan. Di tempat tujuan, data didekripsi, verifikasi,
dekompres, dan disusun kembali. Hasilnya dikirimkan ke klien di atasnya.
Pada saat koneksi mulai berjalan, klien dan server membuat
dan mempertukarkan kunci rahasia, yang dipergunakan untuk mengenkripsi data
yang akan dikomunikasikan. Meskipun sesi antara klien dan server diintip
pihak lain, namun data yang terlihat sulit untuk dibaca karena sudah
dienkripsi.
SSL mendukung kriptografi public key, sehingga server
dapat melakukan autentikasi dengan metode yang sudah dikenal umum seperti RSA
dan Digital Signature Standard (DSS).
SSL
dapat melakukan verifikasi integritas sesi yang sedang berjalan dengan
menggunakan algoritma digest seperti MD5 dan SHA. Hal ini menghindarkan
pembajakan suatu sesi.
v Kriptografi, secara umum adalah ilmu dan seni untuk
menjaga kerahasiaan berita. Selain pengertian tersebut terdapat pula
pengertian ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan
dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data,
integritas data, serta autentikasi data [A. Menezes, P. van Oorschot and S.
Vanstone
-
Handbook of Applied Cryptography]. Tidak semua aspek keamanan informasi
ditangani oleh kriptografi.
A. Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang
juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
1.
Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi
dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk
membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
2.
Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data
secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki
kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihakpihak yang tidak berhak,
antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam
data yang sebenarnya.
3.
Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara
kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling
berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan
melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman,
dan lain-lain.
4.
Non-repudiasi., atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya
penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang
mengirimkan/membuat.
· Algoritma Sandi
algoritma sandi adalah algoritma yang berfungsi untuk
melakukan tujuan kriptografis.
konfusi/pembingungan
(confusion), dari teks terang sehingga sulit untuk direkonstruksikan secara
langsung tanpa menggunakan algoritma dekripsinya difusi / peleburan
(difusion), dari teks terang sehingga karakteristik dari teks terang tersebut
hilang.
sehingga dapat digunakan untuk mengamankan informasi. Pada
implementasinya
sebuah
algoritmas sandi harus memperhatikan kualitas layanan/Quality of Service atau
QoS dari keseluruhan sistem dimana dia diimplementasikan. Algoritma sandi
yang handal adalah algoritma sandi yang kekuatannya terletak pada kunci,
bukan pada kerahasiaan algoritma itu sendiri. Teknik dan metode untuk menguji
kehandalan algoritma sandi adalah kriptanalisa.
Sistem
Keamanan Komputer 1Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan
dekripsi adalah relasi antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen teks
terang /plaintext dan yang berisi elemen teks sandi/ciphertext. Enkripsi dan
dekripsi merupakan fungsi transformasi antara
himpunan-himpunan
tersebut. Apabila elemen-elemen teks terang dinotasikan dengan P,
elemen-elemen teks sandi dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi
dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D.
> Enkripsi : E(P) = C
> Dekripsi : D(C) = P atau D(E(P)) = P
Ø Secara umum berdasarkan kesamaan kuncinya, algoritma sandi
dibedakan menjadi :
ü kunci-simetris/symetric-key, sering disebut juga algoritma
sandi konvensional karena umumnya diterapkan pada algoritma sandi klasik
ü kunci-asimetris/asymetric-key
Ø Berdasarkan arah implementasi dan pembabakan jamannya
dibedakan menjadi
ü algoritma sandi klasik classic cryptography
ü algoritma sandi modern modern cryptography
Ø Berdasarkan kerahasiaan kuncinya dibedakan menjadi :
ü algoritma sandi kunci rahasia secret-key
ü algoritma sandi kunci publik publik-key
Pada skema kunci-simetris, digunakan sebuah kunci rahasia
yang sama untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsinya. Sedangkan pada
sistem kunci-asimentris digunakan sepasang kunci yang berbeda, umumnya
disebut kunci publik(public key) dan kunci pribadi (private key), digunakan
untuk proses enkripsi dan proses dekripsinya. Bila elemen teks terang
dienkripsi dengan menggunakan kunci pribadi maka elemen teks sandi yang dihasilkannya
hanya bisa didekripsikan dengan menggunakan pasangan kunci pribadinya. Begitu
juga sebaliknya, jika kunci pribadi digunakan untuk proses enkripsi maka
proses dekripsi harus menggunakan kunci
publik
pasangannya.
Ø algoritma sandi kunci-simetris
Skema algoritma sandi akan disebut kunci-simetris apabila
untuk setiap proses enkripsi maupun dekripsi data secara keseluruhan
digunakan kunci yang sama. Skema ini berdasarkan jumlah data per proses dan
alur pengolahan data didalamnya dibedakan menjadi dua kelas, yaitu
block-cipher dan streamcipher.
Ø Block-Cipher
Block-cipher adalah skema algoritma sandi yang akan
membagi-bagi teks terang yang akan dikirimkan dengan ukuran tertentu (disebut
blok) dengan panjang t, dan setiap blok dienkripsi dengan menggunakan kunci
yang sama. Pada umumnya, block-cipher memproses teks terang dengan blok yang
relatif panjang lebih dari 64 bit, untuk mempersulit penggunaan pola-pola
serangan yang ada untuk membongkar kunci. Untuk menambah kehandalan model
algoritma sandi ini, dikembangkan pula beberapa tipe proses enkripsi, yaitu :
ü ECB, Electronic Code Book
ü CBC, Cipher Block Chaining
ü OFB, Output Feed Back
ü CFB, Cipher Feed Back
Ø Stream-cipher adalah algoritma sandi yang mengenkripsi
data persatuan data, seperti bit, byte, nible atau per lima bit(saat data
yang di enkripsi berupa data Boudout). Setiap mengenkripsi satu satuan data
di gunakan kunci yang merupakan hasil pembangkitan dari kunci sebelum.
Ø Algoritma-algoritma sandi kunci-simetris
Beberapa
contoh algoritma yang menggunakan kunci-simetris:
ü DES - Data Encryption Standard
ü blowfish
ü twofish
ü MARS
ü IDEA
ü AES - Advanced Encryption Standard, yang bernama asli
rijndael
Ø Algoritma Sandi Kunci-Asimetris
Skema ini adalah algoritma yang menggunakan kunci yang
berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya. Skema ini disebut juga sebagai
sistem kriptografi kunci publik karena kunci untuk enkripsi dibuat untuk
diketahui oleh umum (public-key) atau dapat diketahui siapa saja, tapi untuk
proses dekripsinya hanya dapat dilakukan oleh yang berwenang yang memiliki
kunci rahasia untuk mendekripsinya, disebut private-key.Dapat dianalogikan seperti kotak pos yang hanya
dapat dibuka oleh tukang pos yang memiliki kunci tapi setiap orang dapat
memasukkan surat ke dalamkotak tersebut. Keuntungan algoritma model ini,
untuk berkorespondensi secara
rahasia
dengan banyak pihak tidak diperlukan kunci rahasia sebanyak jumlah pihak
tersebut, cukup membuat dua buah kunci, yaitu kunci publik bagi para
korensponden untuk mengenkripsi pesan, dan kunci privat untuk mendekripsi
pesan. Berbeda dengan skema kunci-simetris, jumlah kunci yang dibuat adalah
sebanyak jumlah pihak yang diajak berkorespondensi.
Ø Fungsi Enkripsi dan Dekripsi Algoritma Sandi
Kunci-Asimetris
Apabila
Ahmad dan Bejo hendak bertukar berkomunikasi, maka:
Ø Fungsi Hash Kriptografis
Fungsi hash Kriptografis adalah fungsi hash yang memiliki
beberapa sifat keamanan tambahan sehingga dapat dipakai untuk tujuan keamanan
data. Umumnya digunakan untuk keperluan autentikasi dan integritas data.
Fungsi hash adalah fungsi yang secara efisien mengubah string input dengan
panjang berhingga menjadi string output dengan panjang tetap yang disebut
nilai hash.
Ø Sifat-Sifat Fungsi Hash Kriptografi
Tahan preimej (Preimage resistant): bila diketahui nilai
hash h maka sulit (secara komputasi tidak layak) untuk mendapatkan m dimana h
= hash(m). Tahan preimej kedua (Second preimage resistant): bila diketahui
input m1 maka sulit mencari input m2 (tidak sama dengan m1) yang menyebabkan
hash(m1) = hash(m2). Tahan tumbukan (Collision-resistant): sulit mencari dua
input berbeda m1 dan m2yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2)
Ø Algoritma-Algoritma Fungsi Hash Kriptografi
Beberapa
contoh algoritma fungsi hash Kriptografi:
ü MD4
ü MD5
ü SHA-0
ü SHA-1
ü SHA-256
ü SHA-512
Ø Enkripsi Untuk Keamanan Data Pada Jaringan
Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan
computer untuk menjamin kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah
sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti
menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi
dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah sistem pengkodean
menggunakan suatu table atau kamus yang telah didefinisikan untuk mengganti
kata dari informasi atau yang merupakan bagian dari informasi yang dikirim.
Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran
data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti
(unitelligible). Karena teknik cipher merupakan suatu sistem yang telah siap
untuk di automasi, maka teknik ini digunakan dalam
sistem
keamanan komputer dan network. Pada bagian selanjutnya kita akan membahas
berbagai macam teknik enkripsi yang biasa digunakan dalam sistem sekuriti
dari sistem komputer dan network.
A.
Enkripsi Konvensional.
Proses enkripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Plain
teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi
-> Plain teks
User A
|
| User B
|———————-Kunci
(Key) ——————–|
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh
Plain teks, yang kemudian
oleh
algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk
dimengerti yang disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari
dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang
pendek yang mengontrol algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil
yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari
enkripsi akan mengubah output dari algortima enkripsi.
Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian
ditransmisikan. Pada bagian penerima selanjutnya cipher teks yang diterima
diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan kunci yang sama.
Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada
beberapa faktor. Pertama algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga
menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks dengan dasar
cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma enkripsi
konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya.
Yaitu dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan
informasi dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang algoritma
diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga
kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.
Manfaat
dari konvensional enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara
luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya
dengan maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam
bentuk chip dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan
disediakan pula untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi
konvensional, prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.
Model enkripsi yang digunakan secara luas adalah model
yang didasarkan pada data
encrytion
standard (DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977.
Untuk DES data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit
kunci. Dengan menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan
dari metode menjadi 64 bit output. Proses yang yang sama dengan kunci yang
sama digunakan untuk mengubah kembali enkripsi.
B.
Enkripsi Public-Key
Salah satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi
konvensional adalah perlunya
untuk
mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang
tepat telah diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model
enkripsi yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk
didistribusikan. Metode ini dikenal dengan nama enkripsi public-key dan
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain
teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi
-> Plain teks
User A |
|
User B
Private Key B —-|
|———————-Kunci
(Key) ——————–|
Algoritma tersebut seperti yang digambarkan pada gambar
diatas. Untuk enkripsi
konvensional,
kunci yang digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi
ini bukanlah kondisi sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan
untuk membangun suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi
dan pasangannya, kunci yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah
mungkin untuk menciptakan suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang
algoritma enkripsi ditambah kunci enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci
dekrispi. Sehingga teknik berikut ini akan dapat dilakukan :
Masing - masing dari sistem dalam network akan menciptakan
sepasang kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang
diterima. Masing - masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya (
public key ) dengan memasang dalam register umum atau file, sedang
pasangannya tetap dijaga sebagai kunci pribadi ( private key ).
Jika A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan
mengenkripsi
pesannya
dengan kunci publik dari B. Ketika B menerima pesan dari A maka B akan
menggunakan kunci privatenya untuk mendeskripsi pesan dari A. Seperti yang
kita lihat, public-key memecahkan masalah pendistribusian karena tidak
diperlukan suatu kunci untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai
akses ke kunci publik ( public key ) dan kunci pribadi dihasilkan secara
lokal oleh setiap partisipan sehingga tidak perlu untuk didistribusikan.
Selama system mengontrol masing - masing private key dengan baik maka
komunikasi menjadi
komunikasi
yang aman. Setiap sistem mengubah private key pasangannya public key akan
menggantikan public key yang lama. Yang menjadi kelemahan dari metode
enkripsi publik key adalah jika dibandingkan dengan metode enkripsi
konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma yang lebih komplek.
Sehingga untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware, metode publik key
akan menghasilkan performance yang lebih rendah. Tabel berikut ini akan memperlihatkan
berbagai aspek penting dari enkripsi konvensional dan public key.
Ø Enkripsi Konvensiona
· Yang dibutuhkan untuk bekerja :
Algoritma yang sama dengan kunci yang sama dapat digunakan
untuk proses dekripsi - enkripsi. Pengirim dan penerima harus membagi
algoritma dan kunci yang sama.
· Yang dibutuhkan untuk keamanan :
Kunci
harus dirahasiakan. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk
menerjemahkan informasi yang telah dienkripsi. Pengetahuan tentang algoritma
dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu menentukan kunci.
Ø Enkripsi Public Key
· Yang dibutuhkan untuk bekerja :
Algoritma
yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci, satu untuk
enkripsi satu untuk dekripsi.
Pengirim dan penerima harus mempunyai sepasang kunci yang
cocok.
· Yang dibutuhkan untuk keamanan :
Salah
satu dari kunci harus dirahasiakan. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak
praktis untuk menerjemahkan informasi yang telah dienkripsi.
Pengetahuan
tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu
menentukan kunci.
v Metode Enkripsi Simetris Rc4
Ketika internet menjadi salah satu media komunikasi yang
banyak digunakan orang, sebagian orang kemudian berpikir untuk menjadikanya
sebagai media untuk transaksi komersial semacan internet banking, e-comerce,
dan lain sebagainya. Kebutuhan akan hal itu kemudian didukung dengan lahirnya
berbagai metode ataupun algoritma – algoritma enkripsi untuk pengamanan data
misalnya MD2,MD4,MD5,RC4,RC5, dan lain sebagainya. Pembakuan penulisan pada
kriptografi dapat ditulis dalam bahasa matematika. Fungsi-fungsi yang
mendasar dalam kriptografi adalah enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah
proses mengubah suatu pesan asli (plaintext) menjadi suatu pesan dalam bahasa
sandi (ciphertext).
C = E (M)
dimana
M
= pesan asli
E
= proses enkripsi
C
= pesan dalam bahasa sandi (untuk ringkasnya disebut sandi)
ü Sedangkan dekripsi adalah proses mengubah pesan dalam
suatu bahasa sandi menjadi pesan asli kembali.
M
= D (C)
D
= proses dekripsi
ü Dalam setiap transaksi di internet , idealnya, setiap data
yang ditransmisikan harusnya terjamin :
· Integritas data
Jaminan integritas data sangat penting, sehingga data yang
di kirimkan akan sama persis dengan data yang diterima, tanpa mengalami
perubahan apapun pada selama ditransmisikan.
· Kerahasiaan data
Jaminan
kerahasiaan data juga penting karena dengan demikian tidak ada pihak lain
yang bisa membaca data yang ada selama data tersebut ditransmisikan.
· Otentikasi akse data
Mekanisme
otentikasi akses data menjamin bahwa data ditransmisikan oleh pihak yang
benar dengan tujuan transimisi yang benar pula.
· Teknik kriptografi data untuk enkripsi ada dua macam
yaitu:
1.
Kriptografi simetrik, Dengan model kriptografi ini, data di enkripsi dan
didekripsi dengan kunci rahasia yang sama.
2.
Kriptografi asimetrik, Dengan model kriptografi ini, data dienkripsi dan
didekripsi dengan kunci rahasia yang berbeda.pasangan kunci untuk enkripsi
dan dekripsi dikenal dengan private key dan public key.
|
Senin, 10 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar